Catra
  • Home
  • Headline
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Olahraga
  • Opini
  • Internasional
No Result
View All Result
  • Home
  • Headline
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Olahraga
  • Opini
  • Internasional
No Result
View All Result
Catra
No Result
View All Result
  • Home
  • Headline
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Olahraga
  • Opini
  • Internasional
Home Daerah

Tingkatkan Produksi Pertanian, Pemprov Sumut Jajaki Pemanfaatan Teknologi Pertanian Presisi

Redaksi by Redaksi
20/05/2021
in Daerah
A A
0
Tingkatkan Produksi Pertanian, Pemprov Sumut Jajaki Pemanfaatan Teknologi Pertanian Presisi

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi didampingi Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah memimpin rapat koordinasi terkait pertanian dan produksi kebutuhan pangan strategis di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut Jalan Sudirman Medan, Rabu (19/5/2021). (Foto Dinas Kominfo Provinsi Sumut : Veri Ardian)

Share on FacebookShare on Twitter

MEDAN, Catra.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) terus berupaya meningkatkan produksi pertanian di daerah ini. Antara lain dengan menjajaki pemanfaatan teknologi pertanian presisi dari perusahaan Lead Tech International (LTI). Pertanian presisi merupakan sistem pertanian yang mengoptimalkan sumber daya untuk hasil yang maksimal.

Pertanian presisi (precision agriculture) merupakan sistem pertanian modern yang mengaplikasikan penggunaan sensor di lahan pertanian dan penyediaan ruang kontrol (control room). Dengan teknologi ini memungkinkan untuk memantau kebutuhan dan pertumbuhan tanaman secara terukur dan otomatis.

 

1 of 4
- +

Teknologi ini diklaim akan meningkatkan produktivitas tanaman hingga 300%. Menghemat konsumsi air hingga 50%, serta menghemat pupuk sampai 70%, jika dibandingkan dengan metode konvensional. Sistem ini juga dapat diterapkan pada semua jenis lahan, cuaca dan semua dataran.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi tertarik melakukan uji coba terhadap sistem ini. Jika cocok, maka akan digunakan dalam upaya meningkatkan produksi pertanian di Sumut.

Hal tersebut disampaikan gubernur saat memimpin rapat dengan PT Buana Selaras Investment dan pihak terkait mengenai sistem pertanian presisi di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Rabu (19/5).

“Salah satu visi kami adalah pertanian, ini yang harus kita galakkan, inovasi dan kreativitas, kita akan uji coba dulu,” katanya.

Gubernur memaparkan kondisi produksi pertanian di Sumut. Untuk komoditas seperti cabai merah, beras, cabai rawit surplus. Sementara produksi bawang merah baru mampu memenuhi sekitar 60,07% kebutuhan masyarakat, dan bawang putih 5,1%.

“Kondisi tersebut perlu dibenahi. Sehingga seluruh komoditas pertanian kita bisa surplus,” ujar Edy Rahmayadi.

Jika seluruh komoditas pertanian Sumut surplus, kata Edy, maka bisa mencukupi kebutuhan Pulau Sumatera. Penghasilan Asli Daerah (PAD) Sumut juga meningkat. Untuk itu, diharapkan teknologi pertanian tersebut dapat meningkatkan produksi pertanian di Sumut.

Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah para kesempatan itu, juga tertarik dengan penggunaan sistem tersebut. Selain efisiensi modal pertanian, hasilnya juga maksimal. Ia mengharapkan jika sistem ini digunakan akan dapat menyejahterakan masyarakat Sumut.

Sementara itu, Direktur Utama PT Buwana Selaras Investment Wijayanto selaku pemegang lisensi sistem LTI memaparkan berbagai keunggulan sistem tersebut. Di antaranya produktivitas tanaman pertanian jauh lebih tinggi dibanding metode lain. Ia mencontohkan untuk tanaman jagung dalam satu hektare (ha) lahan bisa menghasilkan 27 ton/ha. Berbeda dengan metode konvensional yang hanya mampu menghasilkan sembilan ton/ha.

Sistem LTI menggunakan protokol tanaman padat. Dengan metode ini, sumber daya yang digunakan seperti air akan lebih hemat. Selain itu, siklus pertumbuhan bisa lebih singkat.

“Jagung bisa dipanen dalam rentan waktu 2,5 bulan beda dengan metode konvensional yang panen dalam 3 sampai 4 bulan,” jelas Wijayanto.** (H17/DISKOMINFO SUMUT)

Tags: Edy RahmayadiGubernur Sumatera UtaraInvestasiPertanian
Previous Post

Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Edy Rahmayadi Instruksikan Tutup Hiburan Malam

Next Post

Pensiunan PNS Diharapkan Terus Berkarya dan Berbakti pada Masyarakat

Next Post
Pensiunan PNS Diharapkan Terus Berkarya dan Berbakti pada Masyarakat

Pensiunan PNS Diharapkan Terus Berkarya dan Berbakti pada Masyarakat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terlaris

  • Pemakaman Adik Gubernur Edy Rahmayadi Berlangsung Khidmat, Kapolda Panca Sebut Zulfikar Tarius Sosok Polisi Sejati

    Pemakaman Adik Gubernur Edy Rahmayadi Berlangsung Khidmat, Kapolda Panca Sebut Zulfikar Tarius Sosok Polisi Sejati

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Edy Rahmayadi Dukung Peniadaan Mudik Lebaran 2021 “Pastikan Petugas Bekerja 24 Jam di 73 Posko Penyekatan Mudik”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Poltek AMI Medan Gelar Sosialisasi Pengabdian kepada Nelayan Pangkalan Susu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tinjau Pembibitan Kelapa Genjah Pandan Wangi, Sabrina : Sangat Layak Dikembangkan di Sumut

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tetap Lakukan Pelantikan Dalam Suasana Duka, Para Kepala Daerah Sebut Gubernur Edy Sosok Negarawan yang Patut Diteladani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Berita

  • Daerah
  • Ekonomi
  • Headline
  • Hukum & Kriminal
  • Internasional
  • Nasional
  • Olahraga

Tentang Kami

  • Redaksi & Manajemen
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan

© 2021 PT. Catra Gemilang Indonesia.

No Result
View All Result
  • Home
  • Headline
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Olahraga
  • Opini
  • Internasional

© 2021 PT. Catra Gemilang Indonesia.