FRANKFURT AM MAIN – Ketika pandemi Covid-19 di Indonesia dimanfaatkan oleh oknum Menteri kader partai politik untuk melakukan korupsi bantuan sosial (bansos), lain halnya di Jerman. Dua orang anggota parlemen di sana menyatakan mengundurkan diri, karena menggunakan wewenangnya dalam urusan pembelian masker, dengan mengambil fee atas pembelian tersebut.
Kabar skandal ini sedang menjadi perbincangan hangat di Jerman. Maklum, selain korupsinya dilakukan di tengah pandemi, salah satu pelakunya juga berasal dari partai penguasa, yang mengantar Angela Merkel ke kursi kanselir sebanyak 4 kali.
Dua anggota parlemen tersebut berasal dari partai konservatif CDU (Christian Democratic Union) dan CSU (Christian Social Union). Disaat pemilu yang sudah dekat, ada 2 anggota parlemen dari partai CDU/CSU yang sudah mengundurkan diri terkait dugaan korupsi pengadaan masker FFP2. Mereka diduga menggunakan wewenangnya sebagai anggota parlemen untuk memperkaya diri sendiri.
Anggota parlemen yang mengundurkan diri adalah anggota dari partai CDU dan juga dari anak partai CDU di negara bagian Bayern yaitu CSU. Nama-nama yang diduga terkait adalah Georg Nüßlein (CSU) dan Nikolas Löbel (CDU).
Seperti yang dilansir oleh media nasional Jerman Deutsche Welle (DW), Nüßlein telah memberikan testimoni di hadapan anggota parlemen, dengan menyatakan tidak bersalah atas dugaan yang diberikan padanya. Nüßlein ternyata sudah menjalani investigasi sejak Februari 20212. Dia diduga melobi pembelian masker dalam jumlah besar dari sebuah perusahaan sebesar €600.000 dengan dia sebagai perantara.
Berbeda dari rekannya Nüßlein, Löbel telah menyatakan dirinya benar terlibat dalam kasus ini. Jumat (12/3/2021) lalu, Löbel mengkonfirmasi bahwa perusahaannya menerima komisi sebesar €250.000.
“Saya bertanggung jawab atas tindakan saya dan menerima konsekuensi politik yang diperlukan,“ kata Löbel sebagaimana dikutip dari media local.de.
Sementara dari artikel yang dibuat oleh Spiegel, dimungkinkan terdapat hampir dari selusin anggota parlemen yang diduga menerima keuntungan dari pembelian masker. Namun hanya Löbel yang menyatakan bahwa dirinya terlibat.
Skandal korupsi ini membuat dukungan terhadap partai CDU/CSU menurun. Dukungan terhadap partai konservatif ini menurut Lembaga survey Forsa, hanya sebesar 33%, turun dari 40%. Terlebih lagi ada juga anggota parlemen dari CDU, Mark Hauptmann yang juga mengundurkan diri terkait dugaan menerima aliran dana dari pemerintah Azerbaijan.
Tahun ini adalah tahun pemilu bagi Jerman. Pada tanggal 26 September 2021 nanti, Jerman akan kembali menggelar pemilu. Angela Merkel yang juga dari partai CDU sudah dipastikan tidak mencalonkan lagi sebagai kanselir. Angela Merkel telah menjabat sebagai kanselir selama 16 tahun dalam 4 kali periode. Skandal kasus korupsi masker ini menjadi tantangan bagi partai konservatif CDU yang telah membawa Merkel ke kursi kanselir sebanyak 4 kali. (*)